Cinta itu katanya buta. Ketika jatuh
cinta mungkin kamu melihat pacarmu sebagai sosok yang paling sempurna.
Tapi, apa kamu yakin dia bisa jadi calon suamimu nanti?
Pasalnya, memilih pasangan yang akan
dibawa ke jenjang pernikahan bukanlah hal mudah. Menikah berarti kamu
nggak bisa lagi impulsif minta putus ketika merasa ada yang nggak cocok.
Menikah itu komitmen serius yang diyakini seumur hidup. Jadi, kamu
tentu butuh seorang pria dewasa dan bukan sekedar cowok yang masih
sering labil ‘kan…
Nah, supaya bisa membedakan keduanya, saya siap bantu kamu lewat artikel ini. Yuk, simak!
1. Nge-Date Adalah…
Pacarmu bisa jadi memaknai momen nge-date
itu nggak lebih dari main bareng, nongkrong, atau sekedar jalan-jalan.
Intinya, dia cuma pengen bersenang-senang sama kamu. Dia nggak mau ambil
pusing mikirin soal komitmen yang menurutnya terdengar begitu rumit.
Padahal, seorang pria yang siap
menikahimu justru berpikir bahwa kencan itu harus jelas tujuannya. Dia
tau bahwa dirinya memang ingin menghabiskan waktu bersamamu. Dari proses
nge-date itu, dia ingin menegaskan perihal hubungan kalian. Bahwa
kalian memang sedang menjalani satu ikatan serius yang mengarah ke masa
depan.
2. Ngobrol Itu…
Teman-teman seangkatan, cerita tentang
masa lalu, atau orang yang nggak sengaja kamu temui di jalan mungkin
jadi topik obrolanmu sama pacar. Tapi, ketika ngobrol pria yang siap
jadi calon suamimu, kalian punya lebih banyak topik menarik.
Dia cenderung suka menceritakan tentang
buku, film, atau musik favoritnya. Dia pun nggak sungkan buat cerita
tentang hobinya yang mungkin unik atau aneh. Ketika itu, berarti dia
sudah merasa nyaman sama kamu. Yang paling penting, dia akan
mendiskusikan nilai-nilai hidup yang dia percaya dan tertarik mencari
tahu apa kamu sepakat dengannya. Topik-topik obrolan semacam ini akan
membuat hubungan kalian semakin intim dan berkualitas.
3. Jadi Pendengar Yang Baik
Seorang pacar akan lebih suka
membicarakan hal-hal yang membuatmu senang. Tapi, dia mungkin nggak
pernah benar-benar memperhatikan ketika kamu bicara. Bahkan, dia dengan
santai dan tanpa berdosa mengganti topik pembicaraan ketika kamu lagi
serius-seriusnya.
Sementara, seorang pria yang siap kamu
nikahi akan bersikap layaknya pendengar yang baik. Dia selalu tertarik
mendengar pendapatmu dan pemikiran-pemikiranmu yang menurutnya unik.
Bahkan, dia akan tetap mendengarkanmu bicara tentang hal-hal kecil yang
sifatnya sepele sekalipun.
4. Menanggapi Kebiasaan Burukmu
Seorang pacar mungkin akan membiarkanmu
melakukan kebiasaan-kebiasaan buruk. Tapi, diam-diam dia mengingatnya
dan menjadikan hal itu sebagai senjata untuk memojokkanmu jika suatu
hari nanti kalian bertengkar. Namun, seorang pria yang siap menikahimu
akan berusaha menasihatimu dengan sabar. Dia pun akan tetap menjaga
tutur katanya supaya nggak menyakiti hatimu.
5. Kalau Lagi Berantem
Cowok yang belum dewasa bisa kalap pas
lagi berantem. Dia bisa pakai kata-kata kasar atau bahkan kekerasan
fisik. Tapi, seorang pria sejati mampu mengendalikan emosinya sendiri.
Semarah apapun dia, sekuat tenaga dia akan berusaha tenang dan menjaga
wibawanya sendiri. Dia nggak akan bersikap kasar atau memanggilmu dengan
sebutan yang sembarangan, seperti ‘perempuan nggak tau diri’ atau
‘perempuan gila’.
6. Soal Penampilan
Peduli banget sama baju dan potongan
rambutnya, cowok akan terus-terusan memperhatikan penampilannya sendiri.
Dengan sengaja, dia membuatmu risih dan akhirnya kamu pun memperhatikan
penampilanmu. Sadar atau nggak, kamu pun terus memperbaiki diri
mengikuti standar pacarmu.
Padahal, pria bisa percaya setiap orang
punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Bagi mereka, tampilan
fisik bukan lagi alasan utama untuk mencintai seseorang. Rasa nyaman dan
saling cocok jauh lebih penting daripada sekedar cantik, modis, atau
seksi. Dia pun nggak mau menyakiti perasaanmu sebagai orang yang
dicintainya dengan mengatakan kekurangan-kekurangan yang kamu miliki.
7. Ketika Melakukan Kesalahan
Sekedar pacar mungkin bisa dengan mudah
bilang ‘maaf’. Tapi, bisa jadi itu cuma supaya kamu nggak marah atau
nggak ngambek ke dia lagi. Bahkan, kalimat “aku cinta kamu” juga bisa
dia ucapkan setiap hari demi membuatmu tetap bersamanya. Padahal, entah
dia beneran paham makna dari kalimat itu atau nggak.
Nah, kalau pria yang bakal menikahimu
juga bilang ‘maaf; ketika dia bikin salah. Tapi, hal itu dia lakukan
karena dia sadar bahwa kesalahannya udah menyakitimu. Dia juga bisa
bilang “aku cinta kamu” setiap hari. Dia pengen kamu bisa merasakan
cintanya buat kamu setiap hari.
8. Manja Atau Mandiri?
Kebanyakan cowok itu manja. Bener nggak
sih? Dia pengen punya pacar yang bisa berperan seperti ibunya sehinga
dia merasa nggak perlu mengerjakan keperluan pribadinya sendiri.
Sementara, pria tau gimana harus bersikap dan mengurus diri. Dia bisa
masak, cuci baju, membersihkan kamar, dan lain-lain. Dia melakukan
semuanya atas dasar rasa tangung jawab pada dirinya sendiri. Dia
berusaha mengerjakan apa yang seharusnya dilakukan seorang pria dewasa.
9. Pas Lagi Sama Temen-Temen
Yang cuma sekedar pacar seringkali males
kalau diajak ketemu teman-temanmu. Sebaliknya, dia juga males kalau
kamu maksa buat ikutan acaranya dia atau ketemu teman-temannya. Bagi
dia, nggak perlu ada orang lain ketika kalian lagi sama-sama. Ketika
itu, dia cuma butuh kamu untuk menemaninya.
Beda banget! pria yang siap menikahimu
justru merasa perlu mengenal teman-temanmu. Mendengar cerita tentang
mereka membuatnya berniat bertemu secara langsung dan memperkenalkan
dirinya sebagai pacar sekaligus calon suamimu. Dia pun akan dengan
senang hati mengajakmu bertemu teman-temannya, bahkan tanpa perlu kamu
minta.
10. Ketika Waktunya Ketemu Orang Tua
Kamu dan pacarmu mungkin sama-sama
selalu merasa nggak siap buat ketemu orang tua. Bukan cuma dia yang
nggak siap. Kamu pun sadar bahwa pacarmu sepertinya belum pantas untuk
dibawa ke rumah yang sering kali momen ini identik dengan hubungan yang
lebih serius.
Padahal, seorang pria yang emang niat
menikahimu justru akan menawarkan diri buat bertemu orang tuamu.
Sekalipun kamu ragu, dia akan berusaha meyakinkanmu bahwa dirinya sudah
pantas dan siap membuat orang tuamu terkesan.
11. Apa Yang Terjadi Saat Masalah Datang?
Jangan heran kalau pacarmu memilih pergi
ketika hubungan kalian menemui masalah. Dia mungkin cuma nggak mau
ribet dan terlibat makin jauh dalam masalah itu. Ingat, tujuan awalnya
adalah untuk bersenang-senang. Jadi, nggak heran kalau dia dengan
mudahnya angkat tangan dan pergi.
Lain halnya dengan seorang pria dewasa.
Dia bisa bertahan karena sebuah komitmen. Baginya, menyelesaikan masalah
berarti berjuang demi hubungan kalian dan itu suatu keharusan. Dia
ingin bisa bersamamu sampai akhirnya kalian menikah.
12. Jadi, Siapa Yang Bayar Bill-Nya?
Cowok mungkin nggak akan berinisiatif buat bayar bill
lebih dulu. Bahkan, dia mulai panik kalau kamu memintanya buat bayar
semua pengeluaran saat kencan. Untuk urusan yang satu ini, cowok
cenderung lebih perhitungan. Kira-kira, seberapa besar keuntungan kencan
sama kamu sampai dia harus keluar banyak uang.
Sementara, seorang pria nggak perlu
disuruh atau diminta untuk urusan yang satu ini. Dia merasa bahwa
membayar semua pengeluaran adalah salah satu kewajibannya ketika
mengajakmu kencan. Bahkan ketika kamu ngotot buat gantian bayarin dia
sekalipun, dia tetap akan memilih menolak.
13. Kalau Pas Lagi Nggak Barengan
Seorang pacar nggak bisa memberimu rasa
aman itu wajar. Banyak kasus semacam itu terjadi. Dari situ akhirnya
kamu merasa selalu curiga ketika dia nggak lagi sama kamu. Pertanyaan
‘lagi dimana dan ngapain’ bisa setiap saat mengganggu pikiranmu. Kamu
takut dan khawatir dia selingkuh atau mengkhianatimu.
Sedangkan, seorang pria yang siap jadi
calon suamimu akan bisa memberikanmu rasa aman. Kamu nggak perlu
khawatir ketika dia nggak berada di dekatmu. Kamu yakin dia bisa
konsisten dengan komitmennya. Bahwa kalian saling mencintai dan percaya
satu sama lain adalah yang membuatmu berpikir ‘semua baik-baik saja’.
14. Ketika Bicara Soal Pernikahan
Sekedar pacar mungkin nggak suka atau
bahkan marah ketika kamu bicara soal rencana menikah dan punya anak.
Sementara, seorang pria dewasa akan memikirkan hal itu jauh sebelum kamu
memikirkannya. Pertemuannya denganmu tanpa sadar mengubah isi
kepalanya. Dulu, dia mungkin masih malas memikiran soal pernikahan, tapi
perlahan kamu membuatnya melunak.
15. Menikah Bukan Perkara Cinta Atau Cocok Aja
Cakep, menyenangkan, dan nggak pernah
bikin kamu bosen. Yup, pacarmu bisa jadi sosok yang kamu impi-impikan
buat jadi suamimu kelak. Tapi, menikah nggak akan sesederhana itu. Kamu
nggak pernah tau siapa yang akan jadi suamimu sampai hari pernikahan itu
benar-benar tiba.
Menikah berarti menjalankan sebuah
komitmen seumur hidup. Kamu dan pasanganmu harus terus berjuang setiap
harinya agar biduk pernikahan itu tetap utuh selamanya. Lepas dari
kriteria soal suami atau istri idaman, kalian hanya fokus untuk tetap
bertahan dan bersama-sama mengarungi lika-luki kehidupan pernikahan.
Nah, dari tanda-tanda yang sudah
disebutkan di atas, kira-kira pasanganmu saat ini masih sekedar pacar
atau udah bisa jadi calon suami? Yang pasti, menikah adalah salah satu
keputusan besar dalam hidup. Jadi, jangan sembarangan dalam memilih
pasangan, ya…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar