Minggu, 31 Agustus 2014

Cuma Kamu yang Terjerat Friendzone yang Paham Perasaan Ini


Mendekati gebetan selalu selalu jadi saat yang menyenangkan sekaligus membuat berdebar.  Gimana enggak? Ngeliat sosoknya dari kejauhan dan denger suaranya aja udah bikin kita girang setengah mati. Tapi, apa jadinya kalau ternyata gebetan kita cuma menganggap kita gak lebih dari sahabat?
kali ini saya akan mencoba merangkum dilema yang dirasakan orang-orang saat terjebak di zona teman ini.

1. Kadang kamu bertanya, “Kenapa harus aku?”

Kamu cuma bisa meratap.
Kamu cuma bisa meratap. via giphy.com
Pertanyaan ini selalu terngiang di dalam hatimu. Kayaknya teman-temanmu yang lain kehidupan cintanya lurus-lurus saja. Hanya kamu yang drama banget. Ah, pengen rasanya memaki Tuhan!

2. Soundtrack wajib buat keseharianmu adalahShiver-nya Coldplay.

Mendengarkannya membuat kamu nggerus.
Mendengarkannya membuat kamu nggerus. via www.wallpaperup.com
“So I look in your direction, but you pay me no attention do you?”
Lagunya sih enak, tapi rasanya itu lho. Nyelekit.

3. Kamu sensitif sama kata “teman” atau “sahabat”.

Kamu tuh pengen dianggap lebih.
Kamu tuh pengen dianggap lebih. via giphy.com
Apalagi kalo si dia yang bilang: “Kamu emang temenku yang paling baik.” Duh, rasanya kamu pengen protes.

4. Kamu bingung, harus ngerasa sedih atau seneng menjadi sahabatnya.

Gak tau mesti seneng atau sedih.
Gak tau mesti seneng atau sedih. via giphy.com
Dilematis nih! Kamu seneng berada di sekitar dia, jadi orang yang dicari-cari buat menemaninya. Tapi, kamu juga ngerasa sedih pas inget dia cuma menganggap kamu teman aja.

5. Sisi rasionalmu pengen kamu move on, tapi perasaanmu enggak.

Malah jadi galau sendiri.
Malah jadi galau sendiri. via picnewposts.blogspot.fr
Kamu bisa menghitung lewat logika bahwa perasaanmu ini sia-sia, tapi kamu juga gak bisa bohong sama dirimu sendiri kalo kamu cinta dia.

6. Pertanyaan yang paling sering berputar di kepalamu: “Kalau aku pergi, dia bakal kehilangan gak ya?”

Ini yang dibenakmu waktu kamuberpikir untuk move-on.
Ini yang dibenakmu waktu kamu berpikir untuk move-on. via giphy.com
Kamu ingin pergi, agar dia tahu bahwa kehadiranmu itu penting. Tapi gimana dong kalau dia malah nggak pa-pa ditinggalkan? Nanti kamu malah sakit sendirian.

7. Kamu berpikir, “Gak papa deh cuma dianggap sahabat, asalkan kamu bisa tetap bareng dia terus.”

aaaaaa
Gak papa asalkan bisa bareng. via collider.com
Ya, gimana, ya? Udah terlanjur cinta sih, jadi terima aja anugerah ini. Selama kamu masih punya kesempatan bersamanya, kamu akan memanfaatkan momen ini dengan sebaik-baiknya.

8. Kamu selalu antusias mendengarkan ceritanya saat kalian nongkrong bareng.

Kamu selalu menantikan ceritanya.
Kamu selalu menantikan ceritanya. via www.healthyplace.com
Kamu selalu ingin menghabiskan waktu bersamanya. Pas dia nyariin kamu buat jalan-jalan atau sekadar duduk-duduk di kafe dan ngobrol, kamu girang banget.
Pikiran dan hatimu begitu  terfokus ke dia, sampai kamu lupa kenyataan bahwa dia cuma nganggep kamu temen doang. Bahkan, sekadar tatapan matanya dan desah suaranya bisa bikin kamu melting.

10. Namun, saat dia nyeritain orang lain yang dia kagumi, mendadak hatimu perih.

aaaaa
Begini ekspresimu waktu dia ngomongin gebetannya. via giphy.com
(dia menatapmu dalam)
(kamu sudah deg-deg an)
(dia mendekat, berbisik ke telingamu) “Ada cowok yang aku taksir, tau. Ganteng banget…”
PERMISI. JALAN KELUAR DARI SEMUA PENDERITAAN INI ADA DI MANA YA? SAYA SUDAH LELAH.
Well, namanya di-friendzone, kamu pasti paham resikonya: suatu hari dia bakal kesengsem sama orang lain. Dan sebagai sahabat yang baik, dia pasti cerita sama kamu. Duh!

11. Apalagi waktu kamu tahu dia lagi jalan sama orang lain.

Kamu cuma bisa terdiam.
Kamu cuma bisa terdiam. via giphy.com
Karena kalian sering SMSan, dia mungkin ngabarin kalo lagi jalan sama orang lain, dan ini bikin kamu tambah nggerus.
Sakitnya DI SINI BROH! DI SINI! *tunjuk dada*

12. Yang paling jleb, kamu merasa kalah telak begitu dia ngenalin gebetannya ke kamu.

Rasanya kayak diempas ombak!
Rasanya kayak diempas ombak! via giphy.com
Hiks, ternyata gebetannya lebih segala-galanya dibanding gue! Sedih!

13. Kamu pun sadar ada jurang besar yang memisahkan antara kata “pacar” dan “sahabat.”

Jurangnya terlalu lebar.
Jurangnya terlalu lebar. via roneilkintanar.com
Jurang ini terlalu lebar buat kamu seberangi.

14. Kamu adalah orang yang berusaha selalu ada buat dia

Kamu selalu mencoba ada buat dia
Kamu selalu mencoba ada buat dia via www.youtube.com
Waktu dia butuh teman cerita, sedang sakit, butuh dukungan, atau bahkan sekedar teman jalan-jalan — kamu adalah orang yang paling bisa diandalkan.

 15. Tapi sebaliknya, dia gak mungkin selamanya di samping kamu.

Seka airmatamu dan bangkitlah.
Seka airmatamu dan bangkitlah. via giphy.com
Karena hanya menganggapmu sebagai sahabat, dia tidak punya “kewajiban” untuk memperlakukanmu sebaik dia. Suatu hari, kamu emang harus merelakannya diambil orang lain. Yah, mau gimana lagi?

16. Kadang kamu ingin bertanya padanya, “Apa lagi sih yang kamu cari? Kenapa aku saja tidak cukup?”

Mau cari apa sih kamu?
Mau cari apa sih kamu? via www.youtube.com
Seperti kata Dee, kamu itu ibarat anggur putih mahal yang terhidang di depan matanya. Tapi selama ini dia hanya sibuk mencari segelas air putih.
*kemudian kamu duduk diam di pojokan, nangis*

18. Akhirnya, meski berat, kamu harus memutuskan untuk move-on

Berjalanlah dengan tegak.
Berjalanlah dengan tegak. via antariksalegioen.blogspot.com

19. Karena siapa tahu, sebenarnya ada seseorang yang diam-diam mengagumi kamu di luar sana.

Kamu bisa mulai tersenyum dan berpikir positif.
Kamu bisa mulai tersenyum dan berpikir positif. via www.flickr.com
Selama ini barangkali dia tidak terlihat karena kamu terlalu dibutakan oleh orang yang kamu cintai setengah mati itu. Dia, yang hanya menganggapmu sebagai sahabat.

20. Pemahamanmu tentang cinta pun kini naik tingkat.

Pemahamanmu tentang cinta naik tingkat
Pemahamanmu tentang cinta naik tingkat via hdcoolwallpaper.com
Kamu kini paham makna semua kisah pelik ini:
“Suatu kali, kamu merasa menemukan seseorang yang paling sempurna untuk mengisi hidupmu. Lalu, kamu pun menyadari bahwa kamu gak bisa merengkuhnya ke pelukanmu.
Pengalaman ini mengajarkan padamu bahwa terkadang cinta sejati adalah tentang kerelaan untuk melepaskannya.”

21. Kamu pun mengerti, kamu akan selalu cinta dia. Tapi, merelakannya pergi bukan berarti harus membunuh cintamu padanya.

Kini kamu siap melepaskannya.
Kini kamu siap melepaskannya. via www.right-turn.org
Cintamu padanya naik level menjadi cinta yang tanpa pretensi, tanpa keinginan untuk menguasainya untuk dirimu sendiri. Toh, kalo jodoh, suatu hari kalian bakal ketemu lagi kok!

22. Eh, tapi tunggu dulu. Sudahkah kamu mengungkapkan perasaanmu padanya? Jika belum, ungkapkanlah!

Confess your love and let go.
Confess your love and let go. via www.flickr.com
Cinta bukanlah cinta jika gak kamu ungkapkan. Lagipula, mengungkapkan perasaan cintamu setelah kamu siap untuk merelakannya bakal menjadi hal yang paling melegakan sepanjang waktu; kamu berhak untuk itu. Dan apapun reaksinya, kamu udah menang.

Di-friendzone mungkin adalah salah satu kisah yang paling nyelekit yang terjadi di masa muda kita. Namun, mengalaminya akan membuatmu percaya bahwa sesulit apapun hari ini, hidup kita akan lucu pada waktunya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar